BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya
ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya. Seperti skripsi, tesis, disertasi, artikel,
makalah, dan laporan. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti.
Jadi, bukan sekedar pertanggung jawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya
(uang, alat, bahan) yang digunakan dalam penetian.
Ada anggapan sebagian mahasiswa,
terutama calon sarjana, bahwa penulisan karya ilmiah dengan bahasa yang baik
dan benar itu rumit dan menyusahkan. Sebetulnya penulisan karya ilmiah tidak
jauh berbeda dengan penulisan karya yang lain, seperti karya jurnalistik atau
laporan perjalanan. Perbedaannya adalah penulisan karya ilmiah mengikuti metode
ilmiah yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur
gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedual yang disepakati
oleh para ilmuwan, sedangkan jurnalistik tidak.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk
memberikan arahan dalam pembahasan makalah
ini, maka permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut.
Ø Bagaimana
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar ?
1.3 Tujuan Penulisan
Ø Mengetahui
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Penulisan Karya Ilmiah
2.1.1 Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan yang digunakan untuk
mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS, berukuran kuarto atau A4 (21,5 X 28
cm²), sedangkan untuk sampul (kulit) digunakan kertas yang agak tebal. Karena
sekarang zamannya komputer, pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
bantu komputer, dengan huruf standar (misalnya Times New Roman atau Arial),
ukuran huruf (font size) 12 point, kecuali untuk pengetikan judul
pada sampul depan dan sampul dalam, ukuran huruf 14 - 16 point. Jumlah halaman skripsi berkisar antara 30 – 60 halaman,
tesis antara 150 – 200 halaman, dan disertasi 300 halaman atau lebih, sedangkan
paper atau makalah biasanya 5 – 15 halaman (Marzuki 1977:20; Arifin 2003:24)
2.1.2 Perwajahan
Yang
dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak (lay out) unsur-unsur skripsi serta aturan penulisan unsur-unsur
tersebut, yang berkaitan dengan segi keindahan dan estetika naskah. Tata letak
dan penulisan unsur-unsur skripsi, tesis, atau disertasi harus diusahakan
sabaik-baiknya agar skripsi, tesis, atau disertasi tersebut tampak rapi dan
menarik. Dalam pembicaraan tentang perwajahan, dikemukakan secara ringkas (a)
kertas pola ukuran dan (b) penomoran.
a. Kertas Pola Ukuran
Supaya tiap halaman ketikan rapi, sebaiknya digunakan kertas
pola ukuran. Kertas pola ukuran tersebut dipasang setiap kali mengganti halaman
dan kertas pola ukuran itu harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi. Jika
menggunakan komputer, program-program tertentu harus dikuasai terlebih dahulu
agar format yang dikehendaki terwujud.
Buatlah garis pembatas pada kertas pola ukuran tersebut dengan
ukuran sebagai berikut.
1.
Pias (margin) atas 4 cm,
2.
pias bawah 3 cm,
3.
pias kiri 4 cm, dan
4.
pias kanan 3 cm.
Dalam mengetik halaman judul, jika pola ukuran digunakan sistem
pengetikan yang simetris, jarak bagian yang kosong kiri-kanan dan atas-bawah
harus diatur. Bagian yang dikosongkan di sebelah kanan kertas adalah 3 cm,
dengan maksud Anda harus mengetik naskah itu lurus. Namun, batas itu sekedar mengingatkan
Anda agar pengetikan naskah sebelah kanan jangan terlalu ke tepi. Dalam kaitan
ini, perhatikan kaidah penyukuan kata dalam Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Tajuk “Prakata”, ”Daftar Isi”, “Daftar Tabel”, “Bab I Pendahuluan”,
dan seterusnya, harus dituliskan dengan huruf kapital, terletak ditengah-tengah
(simetris), sekitar 7 cm dari tepi atas kertas (seperempat) bagian kertas
dikosongkan, serta tidak diberi bertanda baca apa pun.
b. Penomoran
1) Angka yang Digunakan
Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis,
disertasi, atau karangan ilmiah umumnya adalah angka Romawi kecil, angka Romawi
besar, dan angka Arab. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v) dipakai untuk
menomori halaman judul, halaman yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lain (jika ada). Angka Romawi
besar (I, II, III, IV, V) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk
bab analisis, tajuk bab simpulan, misalnya BAB I PENDAHULUAN. Angka Arab (1, 2,
3, 4, dan seterusnya) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab
pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori nama-nama tabel,
grafik, histogram, bagan, dan skema.
2) Letak Penomoran
Halaman
judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran, menggunakan
angka Romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah
(simetris). Halaman yang bertajuk bab pendahuluan, bab analisis, bab simpulan,
daftar pustaka/rujukan, indeks, dan lampiran, menggunakan angka Arab yang
diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah (simetris).
Halaman-halaman naskah lanjutan menggunakan angka Arab yang diletakkan pada
bagian kanan atas.
3) Penomoran Subbab
Subbab
dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem digital. Angka terakhir dalam
digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 2.1, 1.1.2, 2.2.3, 3.2.1, dan
seterusnya). Dalam hubungan ini, angka digital tidak lebih dari tiga angka
(maksimal, misalnya 1.1.1, 1.4.3, 1.1.2, 3.2.2, 3.3.3, 4.4.1), sedangkan
penomoran selanjutnya menggunakan a, b, c, kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a),
b), c), dan seterusnya.
2.1.3 Penyajian
a.
Penulisan judul
Judul skripsi, tesis, atau disertasi
dicantumkan sekitar empat cm dari tepi atas kertas. Judul diketik dengan huruf
kapital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca apa pun. Jika judul tersebut
memiliki subjudul, antara judul dan subjudul dibubuhkan titik du (:).
b.
Maksud
Penyusunan
Maksud
penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi dicantumkan di bawah judul, yang
ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata
tugas, seperti di, dalam, dan, bagi,
untuk, sebagai, dan dari. Isi
pernyataan ini pun tidak bertanda baca apa pun.
Nama penyusun dan nomor induk mahasiswa
(NIM) dicantumkan di bawah maksud penyusunan dengan didahului kata Oleh dengan huruf kapital. Selanjutnya,
nama penyusun juga dituliskan dengan huruf kapital. NIM tidak diberi titik dan
dicantumkan di bawah nama.
Selanjutnya, nama program studi, fakultas,
universitas, atau perguruan tinggi tempat penyusunan, dicantumkan di bawah
identitas penyusun yang diikuti dengan
nama kota penyusunan dan tahun penyusunan. Keterangan ini dituliskan dengan
huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas. Dalam penulisan harus
diusahakan agar setiap unsur tersebut dituliskan dalam baris yang berbeda.
c. Lembar Persetujuan
Ada
dua macam lembar persetujuan. Lembar pertama persetujuan adalah lembar
persetujuan yang memuat persetujuan dari (para) pembimbing. Hal-hal yang
dicantumkan pada lembar persetujuan lembar pembimbing adalah (1) teks Skripsi oleh …. ini telah disetujui untuk
diuji, atau Tesis ini telah disetujui ntuk diuji, atau Disertasi telah disetujui untuk diuji, dan (2) nama lengkap dan
nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing I dan II (untuk skripsi dan tesis), serta
Pembimbing III (untuk disertasi). Lembar persetujuan pembimbing disajikan pada
lampiran 3.
Lembar kedua persetujuan adalah lembar
persetujuan yang berisi pengesahan skripsi, tesis, atau disertasi oleh para
penguji, ketua jurusan, dan dekan (ketua bagi sekolah tinggi). Pengesahan ini
baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan
sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji, dicantumkan
tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan
NIP dari tiap-tiap dosen penguji dan dekan/ketua sekolah tinggi/ketua
jurusan/ketua program studi. Lembar persetujuan dosen penguji disajikan pada
lampiran 4.
d. Abstrak
Kata abstrak ditulis di bagian tengah
halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan
tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak,
di tepi kiri dengan urutan : nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri dengan
titk, judul dicetak miring dan
diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan
diakhiri dengan titik. Kemudian diikuti kata skripsi diakhiri dengan koma,
diikuti oleh nama jurusan, nama fakultas, nama universitas/institut/sekolah
tinggi, diakhiri dengan titik. Setelah dicantumkan nama dosen Pembimbing Utama
dan Pembimbing Anggota (ada yang lengkap dengan gelar akademiknya dan ada yang
tidak dicantumkan gelar akademiknya). Urut-urutan ini juga tidak baku, karena
itu disarankan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan
tinggi masing-masing.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang
ditempatkan paling bawah teks abstrak. Jumlah kata kunci antara 3-5 buah. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci
dapat ditemukan dengan mudah judul-judul skripsi, tesis, dan disertasi beserta
abstraknya.
Teks abstrak disajikan secara padat
intisari tulisan yang mencakupi latar belakang, masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan simpulan (dan saran yang di ajukan,
bila ada). Teks abstrak diketik dengan jarak spasi tunggal, dengan panjang
maksimal satu halaman kuarto (A4). Ada juga yang memperbolehkan panjang teks
abstrak maksimal dua halaman kuarto, atau didasarkan pada jumlah kata maksimal
250 buah kata. Format abstrak disajikan pada lampiran 5.
e. Prakata
Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata
antara lain ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang,
lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi, tesis, dan disertasi.
Tulisan prakata diketik dengan huruf
kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks
prakata diketik dengan jarak dua spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran kuarto (A4). Pada bagian akhir teks (pojok kanan bawah)
dicantumkan kota, bulan, tahun, dan penulis (tanpa menyebutkan nama terang).
Prakata disajikan pada lampiran 6.
f. Daftar Isi
Dalam
halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul subsubbab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab
diketik dengan huruf kapital, judul subbab dan subsubbab diketik dengan huruf
kecil kecuali huruf-huruf pertama kata utama. Daftar isi seyogyanya
mengambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi. Daftar isi disajikan pada
lampiran 7.
g. Daftar Tabel
Secara umum, halaman daftar tabel memuat
nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya di dalam teks untuk
setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam
teks. Jarak antarbaris judul tabel diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul
tabel yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi
tunggal. Daftar tabel disajikan pada lampiran 8.
h.
Daftar
Gambar
Pada halaman daftar gambar (atau daftar
ilustrasi) dicantuman nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat
pemuatannya di dalam teks. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang
terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul gambar diketik dengan spasi
ganda, sedangkan judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak
antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar baris disajikan pada lampiran
9.
i. Daftar Lampiran
Secara
umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor
halaman pemuatannya. Judul lampiran harus sama dengan judul lampiran yang
terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul lampiran diketik dengan spasi
ganda, sedangkan judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak
antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar lampiran disajikan pada
lampiran 10.
j. Daftar Lain
Jika dalam skripsi, tesis, atau disertasi
banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esensial, misalnya
singkatan atau lembaga-lembaga yang digunakan dalam metematika, ilmu eksakta,
teknik, bahasa, dan sebagainya, perlu ada daftar khusus mengenai tanda-tanda,
singkatan, atau lambang-lambang dimaksud. Daftar khusus disajikan pada lampiran
11.
2.1.4 Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
a. Cara Merujuk
Perujukan
dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika
ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua
penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan
dengan cara menulis nama penulis pertama dari penulis tersebut, kemudian
diikuti dengan dkk (dan kawan-kawan)
atau et al. (et alili). Pilih salah
satu, yang penting konsisten dalam satu karya ilmiah. Jika nama penulis tidak
disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari
dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda, dicantumkan dalam
satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
1) Cara Merujuk Kutipan Langsung
a) Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata,
ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks
utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis
dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan
nomor halaman di dalam tanda kurung. Jika ada tanda kutip dalam kutipan,
digunakan tanda kutip tunggal (‘…’).
b) Kutipan
40 kata atau lebih
Kutipan
yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis
secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2
cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi
tunggal. Nomor halaman juga ditulis. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru
lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
b.
Kutipan
yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada
kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan
tiga titik. Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti
dengan empat titik.
2) Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan
yang disebut secara tidak lansung atau dikemukakan dengan penulis sendiri
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan
dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
3) Catatan Kaki (Footnotes)
Catatan kaki atau footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtiar. Juga komentar mengenai suatu hal yang
dikemukakan dalam teks. Nomor footnotes disesuaikan
dengan nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1 (Marzuki 1977:108).
Dalam footnotes,
istilah-istilah seperti ibid., op.cit., dan loc. cit., sebenarnya tidak perlu
digunakan dalam karangan ilmiah (termasuk skripsi, tesis, dan disertasi) karena
pembaca tidak akan langsung mengetahui siapa yang membuat isi pernyataan itu
(Arifin 2003:30-31). Dalam karangan ilmiah pada masa lalu, istilah-istilah itu
digunakan dan berarti sebagai berikut.
a) ibid. = ibidem, artinya
kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain,
b) op. cit. =
opera citato, artinya kutipan diambil
dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah
diselingi oleh sumberlain, dan
c) loc. cit. = loco citato,
artinya kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela
oleh sumber lain.
Perlu diingat,
menempatkan footnotes pada halaman
berikutnya tidak diperbolehkan. Footnotes
harus pada halaman yang sama dengan kutipannya.
a. Cara
Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku,
makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun
tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan,
sedangkan semua bahan yang dikutip
secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar
rujukan itu disusun menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga yang
menerbitkannya, baik ke bawah maupun ke kanan. Jadi, Daftar Rujukan tidak diberi nomor urut 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, atau diberi huruf a, b,
c, d, e, dan seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan
itu tidak ada, penyusunan Daftar Rujukan didasarkan pada judul pustaka acuan
tersebut.
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam
daftar rujukan itu secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis, ditulis
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik,
(2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan,
dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis
sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama
dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri atas dua bagian
ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak
disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan
titik. Jika sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.
1) Rujukan dari Buku
Tahun
penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku
ditulis dengan huruf miring (italic),
dengan hurup kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata
tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Jika ada beberapa buku yang dijadikan
sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula,
data tahun penerbitan diikuti dengan lambang huruf a, b, c, dan seterusnya,
yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
2) Rujukan dari Buku yang Berisi
Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Penulisannya
seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu
maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
3) Rujukan dari Artikel dalam Buku
Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan
diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip (“…”) tanpa cetak miring (italic). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi
keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf miring (italic),
dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
4) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti
dengan tahun dan judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada
setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari
setiap katanya dengan huruf kapital kecuali kata tugas. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut.
5) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
dari CD-ROM
Penulisannya dalam daftar rujukan sama
dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak, ditambah dengan penyebutan
CD-ROM-nya dalam kurung.
6) Rujukan dari Artikel dalam Majalah
atau Koran
Nama
penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika
ada). Judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap huruf
awal kata, kecuali kata tugas atau kata hubung. Nama majalah ditulis dengan
huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor
halaman disebut pada bagian akhir.
7) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama Koran ditulis pada bagian awal dicetak
miring. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul
ditulis dengan huruf besar-kecil diapit tanda kutip dan diikuti dengan nomor
halaman.
8) Rujukan dari Dokumen Resmi
Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga
Judul
atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti oleh
tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama penerbit.
9) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis
Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama
lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun,
judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga
yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
10) Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan,
diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun
penerjemah, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Jika tahun
penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.
11) Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau
Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti
dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi
diapit tanda kutip diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi
tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi.
12) Rujukan dari Makalah yang Disajikan
dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan,
dilanjutkan dengan tahun, judul makalah diapit tanda kutip, kemudian diikuti
dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam ….”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
13) Rujukan dari Internet Berupa Karya
Individu
Nama penulis ditulis seperti rujuakan dari
bahan cetak, diikuti secara berturut –turut tahun, judul karya tersebut (diapit
tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses,
diantara tanda kurung.
14) Rujukan dari Internet Berupa
Artikel dari Jurnal
Nama
penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut
–turut tahun, judul artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip) dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara
tanda kurung.
15) Rujukan dari Internet Berupa Bahan
Diskusi
Nama
penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut
–turut oelh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi
(diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan
diakhiri dengan alamat e-mail sumber
rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
16) Rujukan dari Internet Berupa E-mail
Pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai
keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi
bahan (diapit tanda kutip), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung
(alamat e-mail yang dikirim).
a. Penulisan Tabel
Skripsi, tesis, atau
disertasi yang lengkap, selain menganalisis data dengan saksama, juga
mencantumkan tabel yang merupakan gambaran nyata analisis masalah. Nama-nama
tabel diberi nomor dengan angka Arab dan dituliskan dengan huruf kapital pada
semua awal katanya, kecuali partikel seperti di, ke, dan, dari, yang, terhadap, dan untuk. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan
seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi.
Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik.
Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian
kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir
tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal. Pada halaman
berikutnya, tulisan Lanjutan Tabel ….
pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel. Berikan jarak
tiga spasi antara teks sebelum tabel dan sesudah tabel.
b. Penyajian Gambar, Grafik, atau
Skema
Gambar, grafik, atau skema, tidak harus
dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan
hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan utuk menyajikan
data statistik berbentuk grafik atau histogram.
Pada dasarnya, penyajian gambar, grafik,
atau skema (jika ada), hampir sama dengan cara penulisan tabel. Nomor urut
gambar, grafik, atau skema, dengan angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya. Berbeda
dengan tabel, cara penulisan gambar, grafik, atau skema, dituliskan di bawah
gambar, garfik, atau skema. Cara penulisan judul gambar, grafik, atau skema
sama denga penulisan judul tabel. Biasanya gambar, grafik, atau skema terletak
pada Bab IV denga nomor urut pertama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah kami uraikan secara gamblang isi dari makalah ini. Kami dapat
menyimpulkan bahwa :
Dalam penulisan karya ilmiah banyak sekali aturan-aturan yang sangat
kompleks yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang melakukan penulisan karya
ilmiah termasuk kita sebagai mahasiswa sebagai kaum intelektual. Karya ilmiah
sangat berbeda dengan karya-karya yang lain, karena selain teknik penulisannya
juga dari segi isi yang dominan membicarakan tentang ilmu pengetahuan, termasuk
makalah ini adalah sebuah karya ilmiah.
3.2 Saran
Diharapkan agar pembaca lebih bisa
memahami dengan seksama agar materi ini bisa memberikan suatu pemahaman yang
baik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman saat mempelajarinya. Dan juga
diharapkan agar dapay memberikan suatu masukan yang membangun agar dapat
mencapai suatu kesempurnaan. Mari kita sama- sama menulis karya ilmiah dengan
menggunakan mengetahui ilmunya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjodipuro,
Siswoyo, 1982, Karya Ilmiah, Jakarta:
Erlangga. Sabarguna, H. Boy S, 2008, Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk Mahasiswa D3
Kesehatan, Jakarta: CV. Sagung Setonarto, Yunita T, dkk, 2007, Karya Tulis Ilmiah Sosial, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia Jakarta. Tanjung, dkk, 2008, Pedoman Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana. Dwiloka, Bambang, dkk, 2009, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan),
Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar