Sabtu, 31 Desember 2011

Makalah Tentang Penulisan Karya Ilmiah


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
            Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Seperti skripsi, tesis, disertasi, artikel, makalah, dan laporan. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekedar pertanggung jawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya (uang, alat, bahan) yang digunakan dalam penetian.
            Ada anggapan sebagian mahasiswa, terutama calon sarjana, bahwa penulisan karya ilmiah dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit dan menyusahkan. Sebetulnya penulisan karya ilmiah tidak jauh berbeda dengan penulisan karya yang lain, seperti karya jurnalistik atau laporan perjalanan. Perbedaannya adalah penulisan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedual yang disepakati oleh para ilmuwan, sedangkan jurnalistik tidak.

1.2    Rumusan Masalah
     Untuk memberikan arahan dalam pembahasan makalah ini, maka permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut.
Ø  Bagaimana penulisan karya ilmiah yang baik dan benar ?

1.3    Tujuan Penulisan
Ø  Mengetahui penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Penulisan Karya Ilmiah
2.1.1  Bahan dan Jumlah Halaman
         Bahan yang digunakan untuk mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS, berukuran kuarto atau A4 (21,5 X 28 cm²), sedangkan untuk sampul (kulit) digunakan kertas yang agak tebal. Karena sekarang zamannya komputer, pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer, dengan huruf standar (misalnya Times New Roman atau Arial), ukuran huruf (font size) 12 point, kecuali untuk pengetikan judul pada sampul depan dan sampul dalam, ukuran huruf 14 - 16 point. Jumlah halaman skripsi berkisar antara 30 – 60 halaman, tesis antara 150 – 200 halaman, dan disertasi 300 halaman atau lebih, sedangkan paper atau makalah biasanya 5 – 15 halaman (Marzuki 1977:20; Arifin 2003:24)
2.1.2  Perwajahan                                                                       
            Yang dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak (lay out) unsur-unsur skripsi serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang berkaitan dengan segi keindahan dan estetika naskah. Tata letak dan penulisan unsur-unsur skripsi, tesis, atau disertasi harus diusahakan sabaik-baiknya agar skripsi, tesis, atau disertasi tersebut tampak rapi dan menarik. Dalam pembicaraan tentang perwajahan, dikemukakan secara ringkas (a) kertas pola ukuran dan (b) penomoran.
a. Kertas Pola Ukuran
     Supaya tiap halaman ketikan rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran. Kertas pola ukuran tersebut dipasang setiap kali mengganti halaman dan kertas pola ukuran itu harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi. Jika menggunakan komputer, program-program tertentu harus dikuasai terlebih dahulu agar format yang dikehendaki terwujud.
     Buatlah garis pembatas pada kertas pola ukuran tersebut dengan ukuran sebagai berikut.
1.   Pias (margin) atas 4 cm,
2.   pias bawah 3 cm,
3.   pias kiri 4 cm, dan
4.   pias kanan 3 cm.
     Dalam mengetik halaman judul, jika pola ukuran digunakan sistem pengetikan yang simetris, jarak bagian yang kosong kiri-kanan dan atas-bawah harus diatur. Bagian yang dikosongkan di sebelah kanan kertas adalah 3 cm, dengan maksud Anda harus mengetik naskah itu lurus. Namun, batas itu sekedar mengingatkan Anda agar pengetikan naskah sebelah kanan jangan terlalu ke tepi. Dalam kaitan ini, perhatikan kaidah penyukuan kata dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
     Tajuk “Prakata”, ”Daftar Isi”, “Daftar Tabel”, “Bab I Pendahuluan”, dan seterusnya, harus dituliskan dengan huruf kapital, terletak ditengah-tengah (simetris), sekitar 7 cm dari tepi atas kertas (seperempat) bagian kertas dikosongkan, serta tidak diberi bertanda baca apa pun.
b.   Penomoran
1)   Angka yang Digunakan
     Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, atau karangan ilmiah umumnya adalah angka Romawi kecil, angka Romawi besar, dan angka Arab. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v) dipakai untuk menomori halaman judul, halaman yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lain (jika ada). Angka Romawi besar (I, II, III, IV, V) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab analisis, tajuk bab simpulan, misalnya BAB I PENDAHULUAN. Angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori nama-nama tabel, grafik, histogram, bagan, dan skema.
2)   Letak Penomoran
     Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah (simetris). Halaman yang bertajuk bab pendahuluan, bab analisis, bab simpulan, daftar pustaka/rujukan, indeks, dan lampiran, menggunakan angka Arab yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah (simetris). Halaman-halaman naskah lanjutan menggunakan angka Arab yang diletakkan pada bagian kanan atas.
3)   Penomoran Subbab
     Subbab dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem digital. Angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 2.1, 1.1.2, 2.2.3, 3.2.1, dan seterusnya). Dalam hubungan ini, angka digital tidak lebih dari tiga angka (maksimal, misalnya 1.1.1, 1.4.3, 1.1.2, 3.2.2, 3.3.3, 4.4.1), sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan a, b, c, kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c), dan seterusnya.

2.1.3  Penyajian
a.    Penulisan judul
     Judul skripsi, tesis, atau disertasi dicantumkan sekitar empat cm dari tepi atas kertas. Judul diketik dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca apa pun. Jika judul tersebut memiliki subjudul, antara judul dan subjudul dibubuhkan titik du (:).
b.   Maksud Penyusunan
     Maksud penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi dicantumkan di bawah judul, yang ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas, seperti di, dalam, dan, bagi, untuk, sebagai, dan dari. Isi pernyataan ini pun tidak bertanda baca apa pun.
     Nama penyusun dan nomor induk mahasiswa (NIM) dicantumkan di bawah maksud penyusunan dengan didahului kata Oleh dengan huruf kapital. Selanjutnya, nama penyusun juga dituliskan dengan huruf kapital. NIM tidak diberi titik dan dicantumkan di bawah nama.
     Selanjutnya, nama program studi, fakultas, universitas, atau perguruan tinggi tempat penyusunan, dicantumkan di bawah identitas penyusun  yang diikuti dengan nama kota penyusunan dan tahun penyusunan. Keterangan ini dituliskan dengan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas. Dalam penulisan harus diusahakan agar setiap unsur tersebut dituliskan dalam baris yang berbeda.
c.    Lembar Persetujuan
     Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar pertama persetujuan adalah lembar persetujuan yang memuat persetujuan dari (para) pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan pada lembar persetujuan lembar pembimbing adalah (1) teks Skripsi oleh …. ini telah disetujui untuk diuji,  atau Tesis ini telah disetujui ntuk diuji, atau Disertasi telah disetujui untuk diuji, dan (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing I dan II (untuk skripsi dan tesis), serta Pembimbing III (untuk disertasi). Lembar persetujuan pembimbing disajikan pada lampiran 3.
     Lembar kedua persetujuan adalah lembar persetujuan yang berisi pengesahan skripsi, tesis, atau disertasi oleh para penguji, ketua jurusan, dan dekan (ketua bagi sekolah tinggi). Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji, dicantumkan tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP dari tiap-tiap dosen penguji dan dekan/ketua sekolah tinggi/ketua jurusan/ketua program studi. Lembar persetujuan dosen penguji disajikan pada lampiran 4.
d.   Abstrak
     Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan : nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri dengan titk, judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kemudian diikuti kata skripsi diakhiri dengan koma, diikuti oleh nama jurusan, nama fakultas, nama universitas/institut/sekolah tinggi, diakhiri dengan titik. Setelah dicantumkan nama dosen Pembimbing Utama dan Pembimbing Anggota (ada yang lengkap dengan gelar akademiknya dan ada yang tidak dicantumkan gelar akademiknya). Urut-urutan ini juga tidak baku, karena itu disarankan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tinggi masing-masing.
     Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan paling bawah teks abstrak. Jumlah kata kunci antara 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul skripsi, tesis, dan disertasi beserta abstraknya.
     Teks abstrak disajikan secara padat intisari tulisan yang mencakupi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan simpulan (dan saran yang di ajukan, bila ada). Teks abstrak diketik dengan jarak spasi tunggal, dengan panjang maksimal satu halaman kuarto (A4). Ada juga yang memperbolehkan panjang teks abstrak maksimal dua halaman kuarto, atau didasarkan pada jumlah kata maksimal 250 buah kata. Format abstrak disajikan pada lampiran 5.
e.     Prakata
     Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi, tesis, dan disertasi.
     Tulisan prakata diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks prakata diketik dengan jarak dua spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto (A4). Pada bagian akhir teks (pojok kanan bawah) dicantumkan kota, bulan, tahun, dan penulis (tanpa menyebutkan nama terang). Prakata disajikan pada lampiran 6.
f.    Daftar Isi
     Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul subsubbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, judul subbab dan subsubbab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama kata utama. Daftar isi seyogyanya mengambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi. Daftar isi disajikan pada lampiran 7.
g.    Daftar Tabel
     Secara umum, halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya di dalam teks untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul tabel diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar tabel disajikan pada lampiran 8.
h.   Daftar Gambar
     Pada halaman daftar gambar (atau daftar ilustrasi) dicantuman nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul gambar diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar baris disajikan pada lampiran 9.
i.     Daftar Lampiran
     Secara umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman pemuatannya. Judul lampiran harus sama dengan judul lampiran yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul lampiran diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar lampiran disajikan pada lampiran 10.
j.     Daftar Lain
     Jika dalam skripsi, tesis, atau disertasi banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esensial, misalnya singkatan atau lembaga-lembaga yang digunakan dalam metematika, ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan sebagainya, perlu ada daftar khusus mengenai tanda-tanda, singkatan, atau lambang-lambang dimaksud. Daftar khusus disajikan pada lampiran 11.

2.1.4      Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
a.      Cara Merujuk
     Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama dari penulis tersebut, kemudian diikuti dengan dkk (dan kawan-kawan) atau et al. (et alili). Pilih salah satu, yang penting konsisten dalam satu karya ilmiah. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
1)   Cara Merujuk Kutipan Langsung
a)   Kutipan kurang dari 40 kata
     Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’).
b)   Kutipan 40 kata atau lebih
     Kutipan  yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks  kutipan.
b.   Kutipan yang sebagian dihilangkan
     Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
2)   Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
     Kutipan yang disebut secara tidak lansung atau dikemukakan dengan penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
3)   Catatan Kaki (Footnotes)
     Catatan kaki atau footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtiar. Juga komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnotes disesuaikan dengan nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1 (Marzuki 1977:108).
     Dalam footnotes, istilah-istilah seperti ibid., op.cit., dan loc. cit., sebenarnya tidak perlu digunakan dalam karangan ilmiah (termasuk skripsi, tesis, dan disertasi) karena pembaca tidak akan langsung mengetahui siapa yang membuat isi pernyataan itu (Arifin 2003:30-31). Dalam karangan ilmiah pada masa lalu, istilah-istilah itu digunakan dan berarti sebagai berikut.
a)   ibid. = ibidem, artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain,
b)  op. cit. = opera citato, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi oleh sumberlain, dan
c)   loc. cit. = loco citato, artinya kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela oleh sumber lain.
     Perlu diingat, menempatkan footnotes pada halaman berikutnya tidak diperbolehkan. Footnotes harus pada halaman yang sama dengan kutipannya.
a.       Cara Menulis Daftar Rujukan
     Daftar  rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan  semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
     Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar rujukan itu disusun menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik ke bawah maupun ke kanan. Jadi, Daftar Rujukan tidak diberi nomor urut 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, atau diberi huruf a, b, c, d, e, dan seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu tidak ada, penyusunan Daftar Rujukan didasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
     Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan itu secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis, ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama.
     Nama penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Jika sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
1)   Rujukan dari Buku
     Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic), dengan hurup kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
     Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti dengan lambang huruf a, b, c, dan seterusnya, yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
2)   Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
     Penulisannya seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
3)   Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
     Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip (“…”) tanpa cetak miring (italic). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring (italic), dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
4)   Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
     Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf kapital kecuali kata tugas. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
5)   Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
     Penulisannya dalam daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak, ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung.
6)   Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
     Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata tugas atau kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
7)   Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
     Nama Koran ditulis pada bagian awal dicetak miring. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil diapit tanda kutip dan diikuti dengan nomor halaman.
8)   Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga
     Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti oleh tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama penerbit.
9)   Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
     Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
10)     Rujukan Berupa Karya Terjemahan
     Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun penerjemah, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Jika tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.
11)     Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
     Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi diapit tanda kutip diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
12)     Rujukan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
     Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah diapit tanda kutip, kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam ….”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
13)     Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu
     Nama penulis ditulis seperti rujuakan dari bahan cetak, diikuti secara berturut –turut tahun, judul karya tersebut (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
14)     Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal
     Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut –turut tahun, judul artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
15)     Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi
     Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut –turut oelh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
16)     Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
     Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (diapit tanda kutip), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
a.   Penulisan Tabel
     Skripsi, tesis, atau disertasi yang lengkap, selain menganalisis data dengan saksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran nyata analisis masalah. Nama-nama tabel diberi nomor dengan angka Arab dan dituliskan dengan huruf kapital pada semua awal katanya, kecuali partikel seperti di, ke, dan, dari, yang, terhadap, dan untuk. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik.
     Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal. Pada halaman berikutnya, tulisan Lanjutan Tabel …. pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel. Berikan jarak tiga spasi antara teks sebelum tabel dan sesudah tabel.
b.   Penyajian Gambar, Grafik, atau Skema
     Gambar, grafik, atau skema, tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan utuk menyajikan data statistik berbentuk grafik atau histogram.
     Pada dasarnya, penyajian gambar, grafik, atau skema (jika ada), hampir sama dengan cara penulisan tabel. Nomor urut gambar, grafik, atau skema, dengan angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya. Berbeda dengan tabel, cara penulisan gambar, grafik, atau skema, dituliskan di bawah gambar, garfik, atau skema. Cara penulisan judul gambar, grafik, atau skema sama denga penulisan judul tabel. Biasanya gambar, grafik, atau skema terletak pada Bab IV denga nomor urut pertama.


BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Setelah kami uraikan secara gamblang isi dari makalah ini. Kami dapat menyimpulkan bahwa :
Dalam penulisan karya ilmiah banyak sekali aturan-aturan yang sangat kompleks yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang melakukan penulisan karya ilmiah termasuk kita sebagai mahasiswa sebagai kaum intelektual. Karya ilmiah sangat berbeda dengan karya-karya yang lain, karena selain teknik penulisannya juga dari segi isi yang dominan membicarakan tentang ilmu pengetahuan, termasuk makalah ini adalah sebuah karya ilmiah. 

3.2  Saran



DAFTAR PUSTAKA
Hardjodipuro, Siswoyo, 1982, Karya Ilmiah, Jakarta: Erlangga. Sabarguna, H. Boy S, 2008, Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk Mahasiswa D3 Kesehatan, Jakarta: CV. Sagung Setonarto, Yunita T, dkk, 2007, Karya Tulis Ilmiah Sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Jakarta. Tanjung, dkk, 2008, Pedoman Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana. Dwiloka, Bambang, dkk, 2009, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan), Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar